Friday, December 23, 2016

R I N D U....KAMU

apakah ia yang datang tiba-tiba seperti angin lalu dan menyapa dihati 
apakah ia yang bisa membuat diri resah 
ada ketika tangisan mengundang ada ketika ketawa kedengaran 
ada ketika sendirian yang diinginkan 
apakah ia yang hadirnya bisa membuat jantung berdegup 
laju dengan irama yang tidak sekata 
degupan ada masa tenang dan ada masa bergetar kencang 
apakah ia sentiasa ada walau apa pun keadaanya 
apakah ia hanya muncul tatkala hati merasa sesuatu
dalam hening malam selalu menggamit jiwa
menjadi tidak keruan buat seketika 
hati ini terasa sakit bila ia datang membuat jiwa resah fikiran melayang 
apakah ia harus datang dan pergi berlalu begitu tanpa sebarang ungkapan 
apakah yang harus diungkap jika ia datang 
apakah dengan ungkapan bisa meredakan kegelisahan jiwa 
suatu ketika dahulu ia pernah hadir bertahta dihati
membuai indah perasaan ini namun ia dibawa pergi tanpa kata-kata 
tanpa memperdulikan yang hati ini tersiksa 
marah kecewa hati meronta ronta 
hingga ada waktu hati bertanya 
dimana kurangnya dimana silapnya hingga ia dibawa pergi 
tapi disaat ini ia kembali lagi mengetuk kotak hati 
menerjah kedalam diri merayu agar diterima 
dihargai walau hati diam membisu tanpa kata 
namun jauh disudutnya begitu mendambakan
 hadirnya bisa merubah apa jua 
kalau dulu diam terkaku 
tapi kini diam tersenyum alangkah indah 
bila ia hadir lagi mewarnai perjalanan hidup yang kian suram
ia selalu ada ia selalu hadir 
namun sejauh mana kita hargai kehadirannya 
sekuat mana hati ini mampu menanggungnya 
biarlah takdir dan waktu pembuka bicara 
agar ikatan yang dibina tersimpul menjadi satu 
bila RINDU bertandang lagi hatiku merintih 
kerana KAMU!

Tuesday, December 20, 2016

Aku dan Kamu

kau hadir tanpa kupinta
kau pergi tanpa kurela
kau yg kunanti x kunjung tiba
kau yg kuidam entah dimana

indahnya perasaan itu tatkala ia hadir dihati
bisa membuat aku khayal dalam dunia sendiri
namun perit dan kecewanya meruntun diri
bila ia sekelip mata hilang tanpa aku sedari

pergilah sejauh mana yg kau nak pergi
tinggalkanlah aku selama mana yg kau ingin tinggalkan
lupakanlah aku selagi boleh kau lupakan
aku x mampu merayu atau memaksa utk kau kembali

andai pungguk rindukan bulan
andai bunga mekar ditaman
begitulah diriku dikamar sepi sendirian
wahai sang bayu tolonglah sampaikan
yang aku inginkan dirinya
rindu akan kehangatan pelukannya
damba akan kucupan mesranya
betapa indahnya diri dilamun hangat asmara

kadangkala aku kalah dgn pujukan cinta
dimulut menafikan tapi dihati meronta
puas sudah aku cuba sembunyikan
namun kalimah kata seakan menidakkan

ingin sekali aku meluah pada sidia
biar dari hati ke hati sebagai bicara
tapi resah dan gusar menjelma tiba
bagaimana jika ucapan x seindah yg dipinta