Sunday, September 19, 2010

Bila hati ini...

Dalam keresahan menanti akhirnya dia muncul didepanku bersama satu harapan satu janji satu matlamat satu impian. Syukur semestinya padamu Ya Allah kerna Kau hadirkan dia disisiku tatkala aku hampir memohon padaMu agar bisa pintu hatiku ditutup dr terus mencari cinta.
Kehadiran dia benar-benar merubah pendirian aku selama ini. Hatiku yg keras dan begitu tegar hampir saja cair seperti ais yg disinari sang suria.
Aku benar bahgia disisi sidia dan serngkali juga aku panjatkan kesyukuran dan kumohon Kau makbulkan janji-janji yg telah kami cipta bersama.
Malah kini aku semakin galak untuk bercerita tentang harapan dan impian yang aku harapkan ketika kami disatukan kelak.
Aduh...begitu tinggi keinginan aku terhadap dia tp rasanya tidak salah utk aku sebegitu. Pernah ada diantara teman-temanku bertanya apakah aku begitu yakin dengan keputusan yang bakal aku lakukan nanti. Sudah pasti setiap apa jua yg bakal aku lakukan aku telah pun memikirkan semasak-masaknya. Malah jarang sekali untuk aku mengingkari setiap kata-kata yang terbit dari mulutku.
Aku tahu yg aku bakal merindui teman-teman...suasana kerja yg ada waktu begitu ceria...ada ketika begitu jelik sekali tapi bila sampai waktu itu aku harus melangkah pergi demi impian hati yg selama ini kusimpan.
Terima kasih untu sidia yang begitu menyayangi aku. Aku berdoa agar kasih sayang ini akan berkekalan selamanya.
Jika hari ini kita berjalan berpimpinan tangan...sabar menanti...sering merindui...ucapan cinta sentiasa dibibir dan pastinya aku benar-benar berharap agar semua itu masih kekal hingga kehujung nyawa.
Terima kasih tuhanku kerna merestui hubungan kami.